Minggu, 21 September 2008

Pembom Bunuh Diri Tewaskan 40 Orang di Hotel Pakistan

Islamabad (ANTARA News) - Pembom mobil bunuh diri telah menyerang hotel Marriott di ibukota Pakistan Islamabad Sabtu, menewaskan sedikitnya 40 orang dan mengubah hotel itu menjadi neraka, kata polisi.
Ketika api melanda hotel itu, yang terkenal dengan orang asing, polisi mengatakan masih ada orang yang terperangkap di dalam.
"Sebuah mobil yang dimuati-bom membentur pintu masuk Marriott dan sejauh ini kami telah mengeluarkan 40 orang yang tewas, tapi jumlahnya dapat jauh lebih banyak," kepala polisi Asghar Raza mengatakan.
Beberapa jam sebelum ledakan itu Presiden Asif Ali Zardari, yang telah melakukan pidato pertamanya pada parlemen, beberapa ratus meter ke timur dari hotel itu, mengatakan terorisme akan dibasmi.
Puluhan mobil di luar hotel itu hancur dan jendela pecah pada bangunan ratusan meter jauhnya.
Militan terkait-al Qaida yang bermarkas di tempat persembunyian di perbatasan Afghanistan telah melancarkan kampanye serangan bom berdarah sebagai pembalasan atas serangan oleh pasukan keamanan.
Hotel itu telah dibom dua kali sebelumnya, tapi ledakan Sabtu malam adalah yang paling serius di ibukota Pakistan sejak negara itu bergabung dengan kampanye melawan militansi pimpinan-AS akhir 2001.
Kebakaran mulai di sedikitnya dua tempat di bangunan itu dan meluas ke tempat lainnya di hotel yang memiliki 290 kamar yang terletak di kaki bukit Margalla di pusat kota itu.
Sebuah lubang sedalam 20 kaki (6 meter) diledakkan ke jalan di depan pagar keamanan hotel. Jalan itu kotor dengan debu dan dahan yang patah dari pohon di tepi jalan dan asap pedas lepas ke udara.
Mulai berteriak
Ledakan itu telah menjatuhkan plafon di sebuah ruang pesta tempat sekitar 200 hingga 300 orang sedang makan untuk membatalkan puasa pada bulan suci Ramadhan.
Imtiaz Gul, seorang wartawan, termasuk di antara mereka.
"Kami baru saja berlari untuk meliput, saya dapat melihat banyak orang terluka tergeletak di sekitar saya," kata Gul.
Seorang pelayan, Mansoor Abbasi, di dalam hotel setelah ledakan itu, minta keluar pada setiap orang yang selamat yang tergeletak dalam puing.
"Saya baru saja menjatuhkan gelas ketika itu (ledakan) terjadi...Setiap orang mulai berteriak. Saya telah mengeluarkan 16 orang yang terluka," kata Abbasi, yang jaketnya termoda dengan darah.
Seorang dokter di rumah sakit ibukota mengarakan 70 orang yang terluka telah dibawa masuk. Seorang pejabat di rumsah sakit lainnya mengatakan 23 mayat dan 97 orang yang terluka telah dibawa masuk ke rumah sakit itu.
Televisi Dawn mengatakan beberapa orang asing terluka.
Pemilik hotel itu mengatakan kendaraan yag membawa bom telah dihentikan di pagar depan dan diperiksa oleh penjaga setelah seekor anjing pembau-bom menimbulkan peringatan.
"Anjing penjaga itu memperingatkan mereka dan ketika mereka mulai menggeledah kendaraan itu, orang tersebut meledakkan dirinya," kata pemilik hotel, Sadruddin Hashwani, pada wartawan di luar hotel.
Zardari, duda bekas perdana menteri Benazir Bhutto, dekat dengan AS dan sebelumnya telah berjanji untuk mempertahankan komitmen Pakistan yang bersenjata-nuklir pada serangan pimpinan-AS terhadap militansi, meskipun hal itu sangat tidak populer.
Dalam pidatonya pada parlemen, ia mengatakan Pakistan harus menghentikan militan menggunakan wilayahnya untuk menyerang negara lainnya.
Ia juga mengatakan Pakistan tidak akan sabar menghadapi pelanggaran atas wilayahya atas nama perang terhadap militansi.
Zardari menang dalam pemilihan presiden bulan ini untuk menggantikan sekutu tegas AS Pervez Musharraf yang mundur Agustus di bawah ancaman pemakzulan, demikian Reuters.(*) Sumber Berita ANTARA

Tidak ada komentar: