Sabtu, 06 September 2008

Tiba di Indramayu Setelah Perjalanan 4 Jam, Presiden Serahkan PNPM Mandiri Senilai Rp 26 Milyar

Warta Wiralodra,
Presiden SBY menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat nelayan di Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu,. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam dengan kereta api, rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani tiba di Stasiun Kereta Api Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Selasa sore. Dari stasiun, perjalanan dilanjutkan dengan mobil ke Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu.
Dalam perjalanan menuju Desa Eretan Kulon yang ditempuh dalam waktu satu jam, rombongan Presiden SBY disambut ribuan masyarakat yang berjejer di pinggir jalan. Presiden SBY dan Ibu Ani membalas sambutan itu dengan membuka kaca mobil RI-1 dan melambaikan tangan untuk masyarakat.
Tiba di Lapangan Sepak Bola Samboja, Desa Eretan Kulon, Presiden SBY dan Ibu Ani kembali disambut ribuan masyarakat. Di tempat ini Presiden SBY dan Ibu Ani menghadiri Temu Nelayan dan penyerahan bantuan langsung masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menko Kesra Aburizal Bakrie dalam laporannya menjelaskan, pada tahun 2008 telah diharmonisasikan enam program dalam PNPM Mandiri yaitu PNPM Pedesaan, PNPM Perkotaan, PNPM Infrastruktur Pedesaan, PNPM Desa Tertinggal, PNPM Usaha Agribisnis Pedesaan, dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir ke dalam PNPM Mandiri. "Pada sisa tahun 2008 dan 2009, Presiden SBY menginstruksikan agar program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat yang ada di kementerian dan lembaga, digabungkan dalam wadah PNPM Mandiri sehingga 17 program akan dikonsolidasikan dalam PNPM Mandiri," terang Aburizal.
Dengan konsolidasi tersebut maka bantuan langsung masyarakat dapat ditingkatkan menjadi rata-rata Rp 3 milyar per kecamatan, per tahun. "Pada tahun 2008 jumlah kecamatan menjadi 3.999 kecamatan dengan angka anggaran yang disediakan Rp 13,2 trilyun, baik yang berasal dari PNPM Inti maupun PNPM Penguatan," tambahnya.
"Pada tahun 2.009 seluruh kecamatan di Indonesia yang jumlahnya sekitar 5.700 kecamatan atau 73 ribu desa, akan mendapatkan 1 PNPM Mandiri dengan besaran rata-rata satu bantuan langsung masyarakat per kecamatan sebesar Rp 3 milyar. Pelaksanaan PNPM Mandiri di Kabupaten Indramayu telah dilaksanakan sejak tahun 1998, terutama untuk program pengembangan kecamatan. Pada tahun 2008 total bantuan langsung masyarakat adalah Rp 38,98 milyar," jelas Ical. Dalam kesempatan itu Presiden SBY menyaksikan penyerahan simbolis KUR untuk Kabupaten Indramayu. Direktur Utama BRI Sofyan Basir menyerahkan bantuan senilai Rp 28,34 milyar kepada perwakilan debitur BRI. Direktur Utama BNI Gatot M.
Suwondo menyerahkan bantuan senilai Rp 8,1 milyar kepada perwakilan debitur BNI, dan Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo menyerahkan bantuan senilai Rp 3.54 milyar kepada debitur Bank Mandiri.
Sementara itu Presiden SBY menyerahkan secara simbolis antara lain bantuan langsung masyarakat PNPM Mandiri tahun 2008 untuk 12 kecamatan di Kabupaten Indramayu senilai Rp 22,5 milyar, bantuan langsung masyarakat agribisnis kepada 8 kecamatan atau 35 desa sebesar Rp 3,5 milyar, bantuan untuk 100 unit rumah masing-masing Rp 5 juta, total Rp 500 juta, dan bantuan 3000 paket sembako untuk masyarakat nelayan.
Presiden SBY dalam sambutannya mengatakan bahwa uang yang banyak itu tidak akan ada artinya bila tidak sampai pada sasaran yang dituju. "Mari bersama-sama kita pastikan semua dana tepat sasaran dan digunakan dengan baik," seru SBY. "Tidak ada bangsa maju bila masyarakatnya tidak bekerja keras untuk maju. Maka kalau Indonesia ingin maju, mari kita sukseskan PNPM Mandiri ini, dan membangun masyarakat agar berdaya, mengurangi kemiskinan dengan pinjaman tanpa agunan, dan mensukseskan semua program," ujar SBY.
"Mari kita bekerja keras dan rakyat membantu," lanjutnya. Uang negara tentu ada batasnya, tetapi bantuan kepada masyarakat kurang mampu masih akan terus dilanjutkan pemerintah. "Bagi yang masih miskin, pemerintah memberi bantuan langsung berupa beras, kesehatan gratis, pendidikan gratis, subsidi pertanian, dan lain-lain.
Hal ini memang menjadi kewajiban negara dan pemerintah. Bagi yang tidak berkategori miskin, pemerintah berusaha memberdayakan masyarakat dengan program nasional pemberdayaan masyarakat," lanjut SBY "Semua desa diberdayakan untuk diajak membangun dengan dana yang sudah disiapkan," tambahnya.
Mendampingi SBY dalam acara ini antara lain adalah Seskab Sudi Silalahi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menag Maftuh Basyuni, Meneg Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, dan Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng. (***

Tidak ada komentar: