Jumat, 12 September 2008

Sudah 14 Nyawa Melayang Akibat Miras


Peredaran Vodka Racikan Tersebar di 5 Kecamatan
Indramayu,Warta Wiralodra
Titik peredaran minuman keras (miras) beracun mulai terdeteksi. Hal itu terlihat dari jatuhnya korban meninggal maupun kritis yang berasal dari sejumlah kecamatan, khususnya di Indramayu bagian barat. Jika sebelumnya para korban berasal dari sejumlah desa di wilayah Kecamatan Losarang dan Kroya, kali ini tersebar di tiga kecamatan, di antaranya Terisi, Gabus Wetan, dan Kandanghaur.
Wilayah penyebaran serta jumlah korban diperkiraan meluas dan terus bertambah. Apalagi dari hasil operasi miras yang dilakukan jajaran Polsek terkait di seluruh wilayah Kabupaten Indramayum, miras jenis Vodka yang diduga sebagai minuman biang penyebab maut masih ditemukan didaerah tersebut.
Dari catatan koran ini, sampai kamis korban tewas yang diduga mengonsumsi minuman beracun jumlahnya bertambah menjadi 14 orang. Lima korban terakhir, yaitu Wastim (50) warga Desa Jatimunggul RT 05 RW 07 Kecamatan Terisi, Kodim (25) warga Desa Kedokangabus RT 11 RW 05 Kecamatan Gabus Wetan, dan tadi (28) warga desa Wirapanjungan RT 01 RW 12 Kecamatan Kandanghaur. Ketiganya meregang nyawa di RS Bhayangkaram Losarang.
Satu korban lain bernama Waska (40) asal kecamatan Terisi, kamis (11/9) sekitar pukul 17.00. korban yang meninggal terakhir itu, sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Islam (RSI) Zam Zam Jatibarang sejak pukul 02.55. Sayang, nyawa korban tidak tertolong lantaran kondisinya terbilang kritis.
Dan satu lagi korban tewas yakni Selamet (40) warga Selamet (40), warga Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasmaya, AKP Mashudi, sebelumnya Selamet sempat main di desa Jangga, Kecamatan Losarang. Di desa itulah, Selamet bergabung bersama teman-temannya meminum miras, Vocka racikan. Selamet tidak sempat dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumahnya, kemarin (11/9)
Selain itu, sempat berhembus kabar, masih terdapat satu korban tewas lainnya yakni Sapuah (40) warga Desa/Kecamatan Gabus Wetan yang tengah menjalani perawatan di Puskesmas Kandanghaur. Namun , dari keterangan petugas medis setempat, tidak ada nama korban tersebut apalagi sampai menjalani perawatan.
Demikian juga pernyataan yang disampaikan oleh Kapolsek Gabus Wetan, AKP 1 Komang Sarjana, “Gak ada korban meninggal selain Kodim,” ungkapnya ketika di hubungi Rakyat Oposisi via telepon selulernya.
Selain korban meninggal yang terus bertambah, jumlah pasien kritis juga makin banyak. Jika semula sebanyak 10 orang, saat ini mencapai 19 orang yang masih dirawat intensif di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Indramayu.
Dari 19 orang itu, terdapat lima pasien kritis baru yang berasal dari dua desa di Kecamatan Kandanghaur. Mereka adalah Jeni (16), Supriyanto (23), dan Raswan (35), ketiganya warga Desa Wirapanjunan. Dua lainnya, yaitu Sukari (23) dan Kasdirah (22) warga Desa Pareanggirang.
Aparat kepolisian terus melakukan berbagai upaya, baik untuk mengatasi semakin banyak korban maupun melakukan penelitian terhadap miras yang dikonsumsi para korban. Salah satunya dengan mengirimkan sampel miras, urin dan darah ke Laboratorium Forensik Mabes Polri di jakarta.
Dugaan miras yang ditenggak mengandung racun berbahaya, diperkuat oleh pernyataan Ramdani (20), pasien terakhir asal Desa Krimun, Kecamatan Losarang, yang menjalani perawatan intensif di ruang inap kelas II Rumkit Bhayangkara.
Dia mengaku, sebelumnya berpesta miras dengan empat kawannya pada Senin malam (8/9). Cairan yang diminum adalah minuman beralkohol jenis Vodka dioplos dengan minuman suplemen. “Gak pakai lotion anti nyamuk. Cuman minum dua botol barengan, esok paginya badan terasa panas dan kepala jadi pusing,” ungkapnya.
Menenggak miras miras ramai-ramai, bukan baru kali ini saja dilakoni. Hanya kali ini, efek dari minuman haram tersebut membuatnya terkapar tak berdaya dan hampir menjemput maut.
Berdasarkan keterangan Kepala RS Bhayangkara Losarang. Kompol dr Asep Hendradiana SpAn Mkes, para pasien yang dirujuk menampakan gejala muntah-muntah, kesadaran menurun, sesak nafas dan pandangan kabur. Gejala ini menunjukan para korban mengalami keracunan.
Tindakan yang dilakukan tim medis untuk menyelamatkan nyawa para pasien yaitu dengan cara menguras lambung, memasuk cairan kedalam tubuh melalui infus mencegah dehidrasi (kekurangan cairan), serta mencegah komplikasi menurunnya fungsi organ tubuh, “Jika organ syarafnya (otak) tidak berfungsi, maka fatal akibatnya. Bisa menyebabkan kematian,” jelas Asep.
Lebih jauh, Asep menyatakan, kemungkinan kandungan miras yang dikonsumsi mengandung racun berbahaya bisa saja benar. Hanya saja, kepastiannya masih menunggu hasil Labforensik Mabes Polri yang diperkirakan minggu depan bisa diketahui.
DAFTAR KORBAN TEWAS PESTA MIRAS
Di RS Bhayangkara Losarang : 1. Siti Riyani (23), Warga Desa Puntang, Kecamatan Losarang. 2. Kardono (37), warga Desa Puntang, Kecamatan Losarang. 3. Kusnadi (37) warga Desa Puntang, Kecamatan Losarang. 4. Wawan H (35) warga Desa/Kecamatan Losarang. 5. Jayana (35) warga Desa/Kecamatan Losarang.6. Wastim (50), warga desa Jatimunggul, Kecamatan terisi. 7. Kodim (25)warga desa kedokangabus, Kecamatan Gabuswetan. 8. Tadi (28), warga desa Wirapanjunan, Kecamatan Kandanghaur.
Di RS Zam Zam Jatibarang : 9. Riyanto bin Tasmad (21), Warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang. 10, Waska (40), Kecamatan Terisi.
Di RSUD Indramayu : 11. Dani Hermawan (24), warga Desa Puntang, Kecamatan Losarang. 12. Deso Silvia (23), warga Desa Santing, Kecamatan Losarang.
Dirumah Sendiri : 13. Riyanto bin Ipan (21), warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, 14. Selamet (40), warga Desa Tulungagung Kec. Kertasmaya.(***)

Tidak ada komentar: