Sabtu, 06 September 2008

Pertama Keberadaan Pasar Higienis di Indonesia

Warta Wiralodra, Indramayu

Sejak Tahun Anggaran 2002/2003 Departemen Kelautan Reppublik Indonesia membuat pilot Project pembangunan Pasar Hegienes di Indramayu, pasar hegienes di isi oleh para pedagang ikan sebagai fasilitas huniannya yang memenuhi prasyarat kesehatan dan tertata secara eksklusif dan nyaman.
Proyek pembangunan pasar hegienes melibatkan investor dari PT Wira Indra Pusaka dengan leading sektor Dinas Perikanan dan kelautan Kab. Indramayu, dana kucuran APBN dari departemen kelautan hampir mencapai Rp. 4 miliar yang didukung dana APBD Pemkab Indramayu sebesar Rp.500, jt. Proses pelaksanaannya setiap tahun Anggaran (TA) baik dari APBN ataupun APBD, dari mulai TA 2002/2003 s/d TA 2005 pihak investor swasta PT WIP telah ingkar atau wan prestasi, dalam hitungan bersama PT WIP dan Pemkab Indramayu akan menerima pengganti sebesar Rp.745, jt. Yang tidak mampu melanjutkan kerjasamanya.
Selama proses pembangunan pasar hegeines sejak dilaksanakan TA 2002/2003 hingga sekarang mulai rampung, dalam upaya untuk melakukan penataan wilayah guna menunjang perlombaan Adipura Kota terbersih pada Th.2006 pedagang ikan yang menempati Pasar Daerah Kota Indramayu, dilokalisasikan ke Pasar Hegienes dengan menempati halaman Parkir Pasar, untuk merampungkan pembangunannya. Karena kesemerawutan posisi pedagang ikan di halaman depan pasar daerah selama itu mengandung keruwetan dan kekumuhan bau tak sedap bagi pengunjung.
Dalam menopang penilaian Adipura Ka. Dinas Perikan dan Kelautan Kab. Indramayu memindahkan seluruh pedagang ikan ke pasar hegines telah membuahkan hasil, atas diterimanya penghargaan Adipura kota terbersih dari Presiden SBY Tahun 2006/2007 Ir. Abdul Rosyid Hakim Kadiskanla, dalam keterangannya kepada Warta Wiralodra, bahwa sejak tahun 2005 telah menerbitkan surat Perintah Bupati untuk mencari investor Pasar Hegienes, dalam upaya menggantikan PT WIP yang telah wan prestasi dengan melakukan telaahan hukum, dengan membentuk tim yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten Pembangunan, Dinas Perijinan & Penanaman Modal, Diskanla, Bawasda, dan Bagian Hukum Setda Rampungnya pembangunan Pasar Hegienes yang dilengkapi fasilitas Kantor bertingkat, pagar kelililing, halaman parkir, 159 los dan 37 kios, ruang cool storage menyimpan ikan, telah mengundang minat 6 investor, antara lain 5 dari investor luar kota yaitu Jakarta dan Bandung, dan 1 dar Indramayu. Telah ditetapkan sebagai pemenang tender adalah PT Dua Persada. Yang Direktur Utamanya adalah H. Muhammad Juhadi Ketika penetapan MoU antara Bupati Indramayu H Irianto MS Syafiuddin dengan pihak investor yaitu PT Dua Persada (H. Juhadi) yang pengajuan Proposal sebagai investor dinilai memenuhi persyaratan sebagai pemenang PT Dua Persada, dituangkan kewajiban bagi investor untuk memenuhi kewjiban kontrak kerja, bagi penanam modal selaku pengelola Pasar Hegines selama 15 tahun mempunyai kewajiban, mulai tahun ke-I s/d tahun ke-V PT DP berkewajiban mengelola PS Hegienes sesuai dengan peran dan fungsinya, dengan memberikan konstribusi pada PAD (Pendapatan Asli Daerah) setiap tahunnya, mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran investor terdahulu sejak juli tahun 2008 dengan konstribusi Rp. 240 juta untuk tidak menyisakan masalah di kemudian hari, dan terahir untuk tahun ke-VI s/d tahun ke-XV sudah dapat masuk kas daerah pendapatannya. Sejak dijalin teken MoU dengan membuat kontrak kerjasama antara Bupati mewakili Pemkab Indramayu dengan PT Dua Persada selaku investor yang disaksikan banyak kalangan memunculkan bentuk kelegaan bagi aparat yang membidanginya selaku leading sektor dan tersirat harapan bisa memberikan pelayanan bagi masyarakat pedagang ikan untuk berusaha secara layak dan bisa meraup keuntungan, kemudia bisa memberi sumbang sih untuk PAD setiap tahunnya, terang Ir Abdul Rosyid Hakim, ketika ditemui WW, Direktur Utama PT Dua Persada H. Muhammad Juhadi menjelaskan bahwa kepercayaan Pemerintah kepada perusahaannya sebagai investor berkat proposal yang diajukan kepada Bochir secara profesioanal dari usaha-usaha yang digeluti sebagai petani tambak ribuan hektar kepemilikannya dan memimpin ribuan manusia sebagai penggarap tambak, menurut Juhadi dunia perikanan sudah merupakan sumber kehidupan yang selama ini digelutinya, sehingga merasa terpanggil untuk mengelola secara profesioanal sebagi putra daerah berkewajiban memberikan konstribusi positip guna bisa memberikan kemakmura dan kesejahteraan bagi wong dermayu, sudah menjadi obsesi dalam hidupnya, terang Juhadi yangdi iyakan oleh Hakim Kadiskanla. (***

Tidak ada komentar: